PT PLN (Persero) UIK Tanjung Jati B Jepara mengelola Rumah BUMN bertempat di Jl. Kartini No.23 Kauman Jepara. Rumah BUMN Jepara berdiri sejak 2016 sebelumnya bernama rumah kreatif BUMN, merupakan salah satu dari 251 rumah BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia. Rumah BUMN Jepara berfungsi sebagai pusat pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Jepara.

Rumah BUMN adalah sebuah inisiatif dari Kementerian BUMN untuk membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Rumah BUMN berfungsi sebagai pusat data dan informasi, edukasi, pengembangan, dan digitalisasi UMKM. Rumah BUMN bertujuan untuk memperkuat peran BUMN sebagai agent of development dan memperdayakan ekonomi kerakyatan. Rumah BUMN menyediakan berbagai fasilitas dan layanan bagi UMKM, seperti akses permodalan, bimbingan kualitas produk, packaging, branding, pendanaan, dan pemasaran online. Rumah BUMN juga menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti pelatihan, workshop, seminar, dan pitching untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas UMKM.

Rumah BUMN terus berupaya untuk mengembangkan dan memberdayakan UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional. Sesuai program strategis Rumah BUMN (1) Membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui fasilitas dan layanan yang berfokus pada tiga aspek, yaitu Go Modern, Go Digital, dan Go Online; (2) Membawa pelaku UMKM ke dalam ekosistem ekonomi digital yang akan memberikan ruang yang lebih leluasa kepada pelaku UMKM untuk naik kelas; (3) Menjadi rumah bersama untuk berkumpul, belajar, dan membina para pelaku UMKM menjadi UMKM Indonesia yang berkualitas; (4) Menjadi wahana sinergi antar BUMN di setiap kota atau kabupaten; (5) Menambah kebermanfaatan secara sosial dan lingkungan bagi masyarakat sekitar melalui tanggung jawab sosial BUMN; (6) Merangkul generasi milenial yang memiliki semangat berkembang dan berwirausaha tinggi dengan memberikan ruang untuk berkumpul dan berdiskusi semacam co-working space.

Namun demikian, pengembangan rumah BUMN menghadapi beberapa tantangan diantaranya (1) Mengelola data dan informasi yang akurat dan terintegrasi tentang profil, kompetensi, dan perkembangan usaha para pelaku UMKM yang menjadi peserta program; (2) Menyusun modul pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas usaha masing- masing peserta program, serta mengukur dampaknya terhadap peningkatan kualitas produk, branding, kemasan, pemasaran, dan permodalan; (3) Menyediakan fasilitas dan layanan yang memadai dan mudah diakses oleh para pelaku UMKM, seperti komputer, internet, ruang pamer, dan konsultasi; (4) Meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara BUMN pengampu, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas, dan stakeholder lainnya dalam mendukung pengembangan UMKM; (5) Merangkul generasi milenial yang memiliki potensi dan minat untuk berwirausaha, serta memberikan ruang untuk berinovasi dan berkreasi.